Sepanjang Januari BMKG Mencatat 141 Kali Gempa di Jawa Barat

Rabu, 01 Februari 2023 - 19:27 WIB
Sepanjang Januari BMKG Mencatat 141 Kali Gempa di Jawa Barat
Sepanjang Januari BMKG Mencatat 141 Kali Gempa di Jawa Barat

TatarSukabumi.ID - BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 141 kali gempa terjadi di wilayah Jawa Barat sepanjang Januari 2023.

Dari jumlah total, 39 kejadian gempa terjadi di laut, tersebar di selatan Pulau Jawa.

Hal tersebut dikatakan Teguh Rahayu Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Rabu (01/02/2023).

Keterangan Kepala Stasiun Geofisika Bandung, yang akrab disapa Ayu, peta distribusi episenter gempa periode bulan Januari ini, 39 kejadian gempa yang terjadi di laut terjadi akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

"6 kejadian gempabumi lainnya juga terjadi di laut, namun diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Sedangkan 86 gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 10 gempa lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia," beber Teguh Rahayu, Rabu (01/02).

BACA JUGA: Bakor Pakem Awasi Pergerakan dan Aktivitas Jamaah Ahmadiyah di Sukabumi

Lebih lanjut Ayu menjelaskan, kejadian gempa terjadi pada kedalaman bervariasi pada rentang 1 hingga 264 kilometer, sedangkan untuk magnitudo gempa terbesar tercatat adalah 5.0 dan Magnitudo terkecil tercatat adalah 1.3 SR.

"Sepanjang periode bulan Januari 2023 terdapat 17 kali gempa yang dirasakan," kata Ayu.

Kejadian gempa dirasakan salah satunya terjadi 3 Januari 2023 yang berpusat pada 8.14 Lintang Selatan dan 107.89 Bujur Timur di kedalaman 29 kilometer.

Gempa berkekuatan 4.9 tersebut dirasakan di wilayah Garut, Pangalengan, Bungbulang, Pameungpeuk, Sindangbarang, dan Cidaun pada skala III MMI, untuk wilayah Pangandaran, Tasikmalaya, Cisompet, dan Kota Banjar pada skala II - III MMI, sementara Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung pada skala II MMI.

BACA JUGA : Kronologi Kasus Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Sungai Cipelang Sukabumi

Bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-australia dan Eurasia.

Dengan tingginya gempa di bulan Januari kemarin, masyarakat dihimbau untuk menghindari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

"BMKG juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI