5 BUMDes Sukabumi Pelajari BUMDes Beromset 12 Milyar di Gunungkidul

Sabtu, 21 Desember 2019 - 18:51 WIB
5 BUMDes Sukabumi Pelajari BUMDes Beromset 12 Milyar di Gunungkidul
5 BUMDes Sukabumi Pelajari BUMDes Beromset 12 Milyar di Gunungkidul

TatarSukabumi.ID - Studi Banding Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melibatkan 3 Provinsi di Pulau Jawa dilangsungkan di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (21/12/2019).

Studi banding dilakukan di BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peserta studi banding meliputi Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, dan Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

"Studi Banding ini dilaksanakan dalam rangka sebuah ikhtiar untuk mengadopsi kesuksesan BUMDes Maju Mandiri, Desa Bejiharjo, kami banyak mendapat masukan dan semoga kesuksesan mereka bisa diterapkan di Sukabumi," ungkap pimpinan studi banding, Camat Kebonpedes Ali Iskandar, Sabtu (21/12/2019).

BACA JUGA : Menakar Bawaslu Tindak Pelanggar Pilkada Sukabumi 2020

Dalam pemaparannya, Sariyanto selaku Direktur BUMDes Maju Mandiri mengungkap salah satu rahasia kunci kesuksesan BUMDes yang dikelolanya.

"Seluruh pengurus BUMDes tidak bisa memiliki double jabatan, jadi kalau mau jadi pengurus harus bisa memilih meninggalkan jabatan lainnya, itulah yang membedakan BUMDes kami, jadi mereka (pengurus) fokus mengurusi BUMDes," jelas Sariyanto.

Jenis usaha yang dikelola BUMDes Maju Mandiri meliputi pengelolaan Objek Wisata Goa Pindul, pengelolaan sampah, pengelolaan pasar desa, persewaan toko dan simpan pinjam.

BACA JUGA : Upaya Legalisasi Industri Kembang Api di Kebonpedes, Pemkab Sukabumi Dalami Regulasi dan Perizinan di Indramayu

Lebih jauh Suriyanto menjelaskan, wisata Goa Pindul awalnya dimiliki Pemkab Gunungkidul, namun sempat terjadi konflik berkepanjangan selama 6 tahun.

"Bupati, kepala dinas hampir dipenjara, bulak balik ke polda dan kejaksaan, setelah konflik di kejaksaan akhirnya Goa Pindul diserahkan ke BUMDes, sekarang kami urus," jelasnya.

Untuk sektor unit simpan pinjam, modal awal hanya berkisar 50 juta dengan kondisi nasabah macet.

"Setelah kami kelola, aset meningkat menjadi 480 juta," jelasnya.

BACA JUGA : Polres Dishub dan BNNK Sukabumi Tes Urine Awak Angkutan Umum

Sementara untuk usaha unit persewaan, tanah milik desa dibangunkan kios melalui anggaran Dana Desa buat dan untuk selanjutnya kios tersebut di berikan ke BUMDes untuk dikelola.

"Saat ini ada 82 titik dan telah dikelola BUMDes,"

"Selama 3 tahun terakhir ini, omset BUMDes kami mencapai 12 Milyar setiap tahunnya," jelas Sariyanto.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI