Waspada Bencana Hidrometeorologi! Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Catat 240 Bangunan Sekolah Dasar Rusak

Jumat, 17 September 2021 - 22:28 WIB
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Catat 240 Bangunan Sekolah Dasar Rusak
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Catat 240 Bangunan Sekolah Dasar Rusak

TatarSukabumi.ID - Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, kepada TatarSukabumi.ID belum lama ini menyatakan, intensitas hujan tinggi  berpotensi terjadi di sejumlah daerah Provinsi Jawa Barat.

Teguh Rahayu mengisyaratkan, tanggap bencana hidrometeorologi perlu lebih ditingkatkan di Bulan September (Musim Peralihan) hingga masuk musim penghujan yang diprediksi terjadi mulai Oktober 2021 mendatang.

Untuk Kabupaten Sukabumi, wanita yang akrab disapa Ayyu menyebut, potensi hujan tinggi dengan status waspada berpotensi terjadi wilayah Kecamatan Cidolog, Tegal Buleud, Cidadap, Pabuaran, Sagaranten, Purabaya, Curugkembar, Jampang Tengah, Gunungguruh, Nyalindung, Geger Bitung, Cireunghas, Kebonpedes, Sukaraja, Sukalarang, sementara untuk wilayah Kota Sukabumi meliputi  Warudoyong, Lembursitu, Baros, Cibeureum, Citamiang dan Cikole.

BACA JUGA : Status Waspada! Bencana Hidrometeorologi Ancam Sejumlah Wilayah Jawa Barat

Sepanjang September 2021, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan sejumlah titik bencana tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi.

BPBD mencatat, bencana hidrometeorologi sepanjang bulan ini mengakibatkan sejumlah fasilitas pendidikan (Sekolah) mengalami kerusakan.

Ditemui usai rapat evaluasi bulanan Pemkab Sukabumi bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Gedung Pendopo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Muhammad Solihin kepada TatarSukabumi.ID menghimbau jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan jelang musim penghujan.

Untuk bangunan sekolah yang berpotensi rusak hingga membahayakan peserta didik untuk segera dikosongkan.

"Ketika melihat kondisi bangunan yang rusak, kami menghimbau kepala satuan pendidikan, untuk segera tidak melakukan pembelajaran di ruangan kelas. Jangan sampai dipaksakan belajar didalam kelas," tegas Muhammad Solihin, Jumat (17/9).

BACA JUGA : Masyarakat Minta Kejelasan Proses Hukum Mantan Kepala BPN Kabupaten Sukabumi Dalam Kasus Korupsi Tenjojaya 54 Miliar

Lebih jauh Solihin menyatakan, bangunan Sekolah yang dinilai tidak layak huni untuk segera dilaporkan agar dapat ditindak lanjuti perbaikan.

"Untuk yang belum siap dari sisi perencanaan, agar segera mengupdate data pokok pendidikan (dapodik) untuk bisa dilaporkan ke tingkat pusat untuk perbaikan," tukasnya.

Disinggung terkait bencana hidrometeorologi yang berpotensi berdampak pada rusaknya bangunan Sekolah di Kabupaten Sukabumi melihat kondisi fisik bangunan saat ini, kepada TatarSukabumi.ID Solihin angkat suara.

"Kalau lihat persentase terutama bangunan SD itu sekitar 20 persen (bangunan) yang (rusak) parah, itu data terakhir dari tim survey kami.

"Dari total 1220 bangunan Sekolah Dasar, jadi sekitar 240 sekolah yang rusak parah,"  beber Solihin.

Lebih jauh disinggung program perbaikan bangunan Sekolah setiap tahunnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyatakan anggaran perbaikan Sekolah setiap tahunnya dinilai masih cukup minim.

"Untuk anggaran perbaikan sangat kecil, dari DAK itu paling bisa hanya dikisaran 100 sekolah SD ya." jelasnya.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI