Calon Kuat Dewan Pengawas Perumda Agro Sukabumi Blakblakan Soal Program dan Kebijakan Bupati Sukabumi

Selasa, 22 Juni 2021 - 13:31 WIB
Calon Kuat Dewan Pengawas Perumda Agro Sukabumi Blakblakan Soal Program dan Kebijakan Bupati Sukabumi
Calon Kuat Dewan Pengawas Perumda Agro Sukabumi Blakblakan Soal Program dan Kebijakan Bupati Sukabumi

TatarSukabumi.ID - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, tercatat sebagai salah satu calon terkuat dalam ajang seleksi  Dewan Pengawas  (DP) dan Anggota Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Agro Sukabumi Mandiri.

Informasi yang berhasil dihimpun TatarSukabumi.ID, Panitia Seleksi (Pansel) telah menetapkan 3 nama calon Dewan Pengawas Perumda Agro Sukabumi Mandiri berasal dari kalangan pejabat pemerintah daerah yang telah lulus seleksi administrasi meliputi, Sudrajat, Sri Padmoko, dan Deulis Linda.

Selanjutnya setelah memenuhi seluruh persyaratan administrasi dan dinyatakan lulus, ketiga kandidat menjalani tahapan test psikologi yang dilaksanakan di BKPSDM Jalan Kadupugur, Kecamatan Cicantayan Sukabumi.

BACA JUGA : Rencana Pembangunan Rumah Sakit Lapangan Hingga Kerjasama Pemkab dan Pemkot Sukabumi Batasi Jam Buka Pusat Pembelanjaan

Ditemui usai test psikologi, kepada TatarSukabumi.ID, Sudrajat mengaku terpanggil sehingga dirinya turut mendaftarkan diri dalam seleksi ini.

Lebih jauh Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian mengaku terdorong untuk menyelesaikan permasalahan pangan di kabupaten Sukabumi.

Hal lain yang menjadi motivasi kata Sudrajat, adalah keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum Petani Sukabumi, mengingat saat ini kalangan Petani masih banyak yang dirugikan.

"Dalam harga jual (hasil pertanian) dari petani ke pedagang atau pengepul,
harga jual gabah di panen raya tahun ini periode Februari - Maret - April 2021, seharusnya harga (gabah) diterima petani 4200.

"Sementara kemarin (diterima) hanya senilai 3100 sampai 3400. Itu salah satu permasalahan yang dihadapi petani, yang sangat miris banget turun harga lebih dari seribu rupiah," ungkap Sudrajat, Senin (21/6/2021).

BACA JUGA : Sarang Tawon Vespa Ukuran Raksasa Bikin Resah Warga Tim Rescue Damkar Cibadak Lakukan Evakuasi

Contoh kasus lain yang dinilai merugikan Petani sambung Sudrajat, harga jual gabah kering giling (GKG) yang seharusnya 5250 namun hanya diterima 4500 rupiah perkilonya.

Dengan permasalahan harga jual hasil produk pertanian yang dinilai hanya menguntungkan kelompok tertentu namun justru merugikan Petani, Sudrajat berpendapat Pemerintah Daerah harus turun tangan, salah satunya dengan menciptakan terobosan
dan inovasi program baru yang bisa diintervensi oleh Perumda Agro.

"Supaya pertama dari sisi sosial membantu menaikkan pendapatan Petani, kedua membantu pemerintah daerah dalam hal meningkatkan PAD," jelasnya.

BACA JUGA : Muscab Pramuka Kota Sukabumi Berpotensi Gagal Digelar Ternyata Ini Masalahnya

Tidak hanya Gabah atau Beras, menurut Sudrajat, kedepan Perumda Agro memperhatikan peluang bisnis di komoditas Jagung dan Ubi Kayu yang saat ini tengah trend.

"Sekarang saya tengah berupaya menyulap ubi kayu dalam hal penjualan dimana harga saat ini antara 400 sampai 600 di pengepul, sementara petani hanya menerima 350 rupiah.

"Tahun depan saya bersama pengusaha industri khusus beras analog dari ubi kayu mereka siap terima seharga 1200 di pabrik. Pengusaha bahkan minta pabriknya ingin dibangun di Sukabumi," jelas Sudrajat.

Peluang usaha agro Ubi Kayu harus menjadi sorotan khusus, mengingat industri di sektor tersebut membutuhkan sekitar 50 ribu hektare lahan untuk bisa mencukupi kebutuhan produksi, sementara saat ini sektor tersebut baru terisi sekitar 16 ribu hektare jelas Sudrajat kepada TatarSukabumi.ID.

BACA JUGA : Busur Minta DPRD Kabupaten Sukabumi Turun Tangan Selesaikan Masalah Pembayaran Uang PHK dan THR Buruh PT Tang Mas

Sektor lain yang tengah di bidik Sudrajat adalah peningkatan produksi beras kaya gizi guna penanggulangan sekaligus menekan potensi stunting.

Saat ini ungkap Kadis Pertanian, melalui kebijakan Bupati Sukabumi Pihaknya tengah konsen dalam program beras kaya gizi.

"Pak Bupati sudah menjanjikan bahwa di Kabupaten Sukabumi tengah mengembangkan beras kaya gizi. Sudah dimulai, sekarang ada 125 hektare yang disiapkan untuk beras menopang keluarga stunting, itu sebagian program yang waktu dekat akan dilakukan," jelasnya.

BACA JUGA : Mega Proyek Jembatan Kadudampit Sukabumi Senilai 20 Miliar Akan Dimulai Tinggal Tanda Tangan SPK

Disinggung peluang Dia dalam seleksi Dewan Pengawas Perumda Agro Sukabumi, Sudrajat kepada TatarSukabuni.ID secara blakblakan angkat suara.

"Untuk hasil akhir saya menyerahkan pada pimpinan, kalaupun misalnya lolos atau sebagainya, Saya beritikad mengawal (program) ini agar tidak melenceng dari apa yang dikehendaki dari awal," kata Sudrajat.

"Saya sudah merintis beberapa program seperti ada rice milenium yang gudangnya di Jampang dan (gudang) lain sudah kita siapkan, sebenarnya sudah Kita rintis sejak 10 tahun lalu," sambung Dia.

"Siapapun nanti pak Bupati pilih dari tiga orang calon, saya berserah saja, yang pasti saya akan mendorong supaya ini dapat berjalan dengan baik." tutur Sudrajat.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI