Gempa Berkekuatan 8,7 M dan Tsunami 29 Meter adalah Potensi bukan Prediksi

Minggu, 06 Juni 2021 - 13:32 WIB
Gempa Berkekuatan 8,7 M dan Tsunami 29 Meter adalah Potensi bukan Prediksi
Gempa Berkekuatan 8,7 M dan Tsunami 29 Meter adalah Potensi bukan Prediksi

TatarSukabumi.ID - Merespon kekhawatiran masyarakat terkait informasi potensi Gempabumi berkekuatan M 8,7 dengan diikuti Tsunami setinggi 29 meter di sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Timur yang dilansir oleh beberapa media online, BMKG menegaskan hal tersebut bukanlah prediksi melainkan potensi.

Perlu diketahui Indonesia sebagai wilayah aktif dan rawan gempa, dan potensi gempa ini dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo).

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Daryono, memastikan sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa dengan tepat, akurat, kapan, dimana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa.

"Berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7.

"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," jelas Daryono.

BACA JUGA : BMKG Sebut Gempa Sukabumi Siang Ini Akibat Aktivitas Sesar Cimandiri

Untuk itu kata Daryono, semua harus melakukan upaya mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami, Pemerintah Daerah dengan dukungan Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai, BPBD memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan beroperasi atau terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam tiap hari untuk meneruskan peringatan dini dari BMKG.

Masih kata Dia, Pemerintah Daerah dan Pusat melakukan penataan tata ruang pantai rawan agar aman dari bahaya tsunami, dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan terhadap gelombang tsunami dan abrasi.

"Pemerintah Daerah dN pihak-pihak terkait perlu membangun kapasitas masyarakat/edukasi masyarakat untuk melakukan respon penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempa dan tsunami," jelas Daryono.

BACA JUGA : Tuai Sorotan Soal Ujian Terlalu Tabu Untuk Siswa SD Ini Penjelasan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabum

Tujuan BMKG membuat peta model tinggi Tsunami dan landaan Tsunami berdasar pada sejumlah persoalan yang dikemukakan dalam sekolah lapang gempa BMKG.

"Banyak muncul pertanyaan seperti, di pantai kami potensi tsunami tingginya berapa dan sebaiknya kami membuat jalur evakuasi yang aman lewat jalur mana. Pertanyaan lainnya Tsunami di kampung kami landaanya sampai di mana, lalu menentukan titik kumpul di mana, selanjutnya membangun tempat evakuasi sementara yang aman di mana, dan dalam latihan evakuasi kita berlari sampai mana," ungkap Daryono kutip sejumlah pertanyaan dalam sekolah Kapang Gempa.

"Atas dasar banyak pertanyaan inilah, maka kami membuat skenario model terburuk agar upaya konkret mitigasi tsunami yang dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat mendapat rujukan yang tepat untuk menyelamatkan masyarakat pesisir rawan tsunami," terang Daryono.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI