TatarSukabumi.ID - Gempa berkekuatan 5 SR terjadi tepat pukul 16:23:37 WIB, pada Selasa (27/4) kemarin dengan episentrum berada pada 7.86 Lintang Selatan, 106.87 Bujur Timur, kedalaman 14 kilometer, pada 103 kilometer wilayah Tenggara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Dampak gempa kemarin, menyebabkan sedikitnya 2 bangunan rumah rusak berat dan 5 bangunan lain terancam di Kampung Linggaresmi, RT 05/04, Desa/ Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Hal ini diungkap Sekretaris Desa Bantargadung, Ega Permana, menurut Dia 2 rumah terdampak merupakan bangunan milik Husen dan Emar dengan total penghuni 5 jiwa.
"Ada tujuh unit rumah terdampak, dua diantaranya rusak parah sedangkan lima lagi terancam," ujar Ega Permana kepada TatarSukabumi.ID, Rabu (28/4/2021).
BACA JUGA : Jembatan Cicewol Amblas Mobil Dilarang Melintas Akses Cidahu - Cicurug Terganggu
Lebih jauh Ega menyatakan, gempa kemarin merupakan salah satu pemicu rusaknya bangunan rumah warga, setelah sebelumnya kawasan yang sama sempat dilanda bencana pergerakan tanah.
"Sebelumnya di titik lokasi terdampak telah terjadi pergerakan tanah pada Minggu 21 Februari 2021 lalu pukul 21.00 WIB, tanah ambles mengakibatkan tujuh rumah warga rusak, bagian dinding dan lantai rumah warga retak.
"Mungkin karena kontur tanah yang sudah berubah, serta bangunan sebelumnya juga terdampak akibat pergerakan tanah ditambah ada goncangan gempa lumayan kuat hingga memperparah kerusakan," jelas Ega.
BACA JUGA : Banjir di Cicurug Sukabumi Rumah Warga Terendam
Tidak ada korban luka maupun korban jiwa atas peristiwa ini, kerugian materil ditafsir mencapai kurang lebih 300 juta rupiah.
Hal senada diungkap Kepala Desa Bantargadung Edeh Kurniasih, menurutnya 2 rumah warganya roboh dipicu gempa kemarin.
"Awalnya dari pergerakan tanah, ditambah akibat gempa kemarin jadi makin parah. Semalam saya bersama BPBD sudah ke lokasi, yang roboh 2 rumah, yang tiga 3 sudah menggantung bagian sisi dindingnya, serta 2 rusak ringan," ungkap Edeh Kurniasih.
"Hari ini pihak Desa beserta kecamatan rencananya mau cari tempat bangunan untuk bisa ditempati sementara oleh warga terdampak," sambung Dia.
"Atau cari tempat yang bisa dipinjam pakai untuk huntara ( hunian sementara), karena dari pihak BPBD menyarankan untuk relokasi, karena kondisinya sangat menghawatirkan sekali," pungkasnya.(*)
