TatarSukabumi.ID - Guncangan Gempabumi yang berpusat di Banten dirasakan warga Sukabumi hingga Jakarta.
Guncangan Gempa yang terjadi pada Selasa, 7 Juli 2020 tepat pukul 11.44.14 WIB ini, BMKG menunjukan, dari hasil analisis gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5.1 setelah sebelumnya tercatat M 5.4.
Episenter gempa terletak pada koordinat 6,70 Lintang Selatan dan 106,15 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 kilometer arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten pada kedalaman 87 kilometer.
BACA JUGA : Breaking News! Gempa Kedua Kembali Mengguncang Sukabumi Hari Ini
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang ter subduksi ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di bawah Banten Selatan.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault) jelas Daryono.
Masih kata Daryono, guncangan gempa dapat dirasakan di daerah Lebak pada skala III-IV MMI, Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi dengan skala III MMI, sementara Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI, dan Tangerang Selatan, Bakauheni pada skala II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
BACA JUGA : Warga Sudajaya Girang Kecamatan Sukabumi Minta Tower Seluler di Bongkar
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, jelas Daryono.
"Guncangan gempa ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek soft sedimen/tanah lunak (local site effect) di Jakarta sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan," ungkap Daryono, Selasa (7/7).
Hingga pukul 12.07 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).