TatarSukabumi.ID - Bencana pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 23 April 2019 silam hingga saat ini masih menyisakan dampak kerusakan.
Salat satu dampak bencana pergerakan tanah yang belakangan kembali viral di media sosial adalah penampakan jalan berbatu yang rusak parah.
Sejumlah foto tersebar diantaranya, foto puluhan warga yang terpaksa berjalan kaki untuk bisa melintas jalan terjal berbatu, bahkan foto beberapa kendaraan yang terguling sempat menuai sorotan netizen.
BACA JUGA : Ketauan Selewengkan Anggaran Dana Desa, Kades Ciemas Sukabumi Siap Ganti Uang 128 Juta
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan terkait rusaknya ruas jalan Provinsi penghubung Sukabumi - Sagaranten, Kepala Sub Unit Pengelolaan (KSUP) wilayah 4 (Kabupaten Sukabumi) pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna, menjelaskan pihaknya tengah melakukan upaya pemindahan akses jalan rusak sejak Agustus 2019 lalu.
"Sebetulnya sudah akan di relokasi, pindah jalan, dan kita sudah eksyen sejak bulan Agustus jalan di pindah, namun masih ada sedikit kendala dengan administrasi karena untuk relokasi (jalan) melewati tanah milik Perusahaan dan Perhutani,"
"Sehingga pengurusan perijinan kemarin belum tuntas," jelas Entis saat dihubungi TatarSukabumi.ID tengah menjalankan ibadah haji di tanah suci, Kamis (2/1/2019).
BACA JUGA : Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi Ancam Pengguna Jalan, Truk dan Bus Dilarang Melintas
Namun dipastikan dalam waktu dekat jalan penghubung Sukabumi - Sagaranten diupayakan agar kembali normal.
"Sedang kami urus, besok alat berat turun," ungkap Entis Sutisna.
Untuk diketahui, bencana pergeseran tanah yang terjadi bulan april 2019 silam mengakibatkan setidaknya 69 bangunan rumah rusak berat sementara 40 bangunan lainnya terancam.
Sedikitnya 110 Keluarga dengan total 354 jiwa warga terdampak akibat pergerakan tanah.(*)