TatarSukabumi.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa bumi di Indonesia sepanjang tahun 2019 mengalami penurunan dari aktivitas gempa bumi tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami pada BMKG, Daryono dalam rilis resmi yang didapat TatarSukabumi.ID.
Di tahun 2019 BMKG mencatat telah terjadi aktivitas gempa sebanyak 11.573 kali dengan berbagai magnitudo dan kedalaman, sementara tahun 2018 gempa tercatat sebanyak 11.920 kali.
"Dengan demikian aktivitas gempa selama 2019 mengalami sedikit penurunan jumlah," ungkap Daryono, belum lama ini.
BACA JUGA : Kisruh Pangan Nasional, PKS Dorong Pemerintah Bentuk Badan Pangan Nasional
Lebih jauh dalam penjelasannya, BMKG mencatat aktivitas gempa dengan Magnitudo di atas 5 SR sepanjang 2019 terjadi sebanyak 344 kali, sedangkan gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5 SR terjadi sebanyak 11.229 kali, dengan demikian, selama 2019 aktivitas gempa di Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa berkekuatan di bawah Magnitudo 5,0.
Untuk gempa yang guncangan dirasakan langsung oleh masyarakat sepanjang tahun 2019 terjadi sebanyak 1.107 kali.
Untuk dampak kerusakan akibat aktivitas gempa khususnya pada bangunan rumah BMKG mencatat sedikitnya 17 kasus gempa dengan kerusakan cukup banyak.
Berdasarkan peta aktivitas gempa (seismisitas) selama tahun 2019, kluster aktivitas gempa paling aktif terjadi di daerah Nias, Lombok-Sumba, Laut Maluku Utara, Ambon, Laut Banda, dan Sarmi-Mamberamo.(*)
