TatarSukabumi.ID - Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Sukabumi akan mendeklarasikan Satgas Sabar (Satuan Tugas Pemberantasan Rentenir) di Kota Sukabumi melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Baznas Kota Sukabumi, Dinas Koperasi, Basam (Baitul Saadah Almukaromah).
Struktural Satgas Sabar telah resmi dibentuk, rencananya dalam waktu dekat Satgas Sabar akan segera dideklarasikan oleh Pemerintah Kota Sukabumi, bersama Majelis Ulama Indonesia Kita Sukabumi, Dinas Koperasi dan Basam.
"Untuk struktural telah dibentuk tinggal di deklarasikan saja. termasuk kami berharap Pak Wali Kota juga untuk menjadi penasehat kami,"
Hal tersebut diungkap Farah selaku Ketua Umum Satgas Sabar Kota Sukabumi disela audiensi bersama 39 Ormas Sukabumi membahas permasalahan rentenir di Cisaat, Rabu (11/12) kemarin.
BACA JUGA : Bank Emok Penyebab Cekcok Rumah Tangga dan Perceraian, Solusi Nyata Pemkab Sukabumi Berangus Bank Emok
Lebih jauh Farah menjelaskan, menurut data lapangan yang didapat Satgas Sabar maupun dari Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi menyatakan jika 75 persen warga Kota Sukabumi terlibat riba.
"Kalau data dari MUI, datanya Ini sangat luar biasa sekali, hampir 75 persen terlibat riba.
"kalau untuk rentenir tidak 75 persen, didalamnya adalah koperasi gelap, bank gelap maupun perseorangan, kita lebih fokus kesitu dulu tidak berbicara masalah riba bank konvensional," terang Farah.
Menindak lanjuti fenomena ini, Ketua Umum Satgas Sabar menargetkan hingga akhir tahun 2020 mendatang Kota Sukabumi seluruhnya bebas dari jerat rentenir.
BACA JUGA : Marwan Hamami : Pekerjaan Infrastruktur Belum Selesai Kita Masih Punya Pekerjaan Rumah
Disinggung solusi yang ditawarkan Satgas Sabar untuk mengentaskan praktik rentenir di Sukabumi, Farah membeberkan, saat ini Pemkot Sukabumi tengah menggodok beberapa program diantaranya Anyelir, dan Pihaknya tengah mendorong agar program tersebut segera terealisasi.
Halaman Selanjutnya >>>>
