Mantan Wanita Nomor Satu Sukabumi, Molly Menilai Pilkada dan Pilwalkot Sukabumi 2018 Cukup Miris

Sabtu, 14 April 2018 - 00:00 WIB

Mantan Wanita Nomor Satu Sukabumi, Molly Menilai Pilkada dan Pilwalkot Sukabumi 2018 Cukup Miris
Mantan Wanita Nomor Satu Sukabumi, Molly Menilai Pilkada dan Pilwalkot Sukabumi 2018 Cukup Miris


TatarSukabumi.ID - Mantan Wanita Nomor Satu di Kota Sukabumi seolah nyaris hilang didunia perpolitikan.

Dra. Hj. Molly Mulyahati Djubaedi M.Sc melakukan dialog bersama Mahasiswa dengan tema Partisipasi Politik Perempuan Sunda yang digelar di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Sabtu [31/3/2018].

BACA JUGA : Kang Aher Hadiri HUT Kota Sukabumi ke-104

Saat ditemui usai acara, menanggapi Pilkada 2018 Mantan Walikota Sukabumi angkat bicara, "Setahu saya agak- agak miris untuk berkomentar, khawatir, mau dibawa kemana Negaraku. bukan di Sukabumi dimana - mana juga sama kondisinya begini," ungkap Molly kepada TatarSukabumi.ID di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Sabtu [31/32018].

Menurut Molly Politik harus memiliki tujuan yang bagus, bagaimana memuat kesejahteraan Negara dan Mensejahterakan Masyarakat, "Nah kalau sekarang para politikus merubah sedemikian rupa, orientasinya bukan untuk kebaikan apalagi bukan untuk keseluruhan tapi hanya untuk kelompok atau apa gitu, saya rasa kurang bagus, itu saja," Ungkap mantan wanita nomor satu di Kota Sukabumi.

BACA JUGA : 95 Persen Warga Sukabumi Telah Memiliki Kartu Indonesia Sehat

Saat ditanyai jagoannya di Pilwalkot Sukabumi dengan nada senyum dan tawa Molly berceloteh, "Saya gak tahu. karena bukan orang sini ayeunamah (Sekarang), kalau saya berpendapat bisa- bisa nanti dianggap naon kitu (apa), nanti bahaya juga," tutur Molly.

"Yang penting mah saya cuma bisa berdo'a mudah- mudahan yang terbaik yang dapat dipilih," tambah Molly.

BACA JUGA : Jembatan Gantung Situ Gunung - Sukabumi Menuai Kontroversi

Peran Perempuan di Kota Sukabumi yang berperan aktif dalam berpolitik, dengan Nada Bahasa Sunda yang kental Molly berujar, "Iya sebenarnya sih Kesempatannya ada, tapi mau atau tidak nya perempuan itu sendiri berjuang untuk merebutnya. Kalau selama ini dia hanya menunggu saja, sebagai pelengkap saja lalu menerima saja apa adanya, dimarjinalkan itu yang sampai kapanpun juga gak akan maju. akhirnya yang maju itu boleh dikatakan rada Nutup Beunget (nutup wajah) lah gitu," ujar Molly.

Mengomentari salah satu kandidat calon Wakil Walikota Sukabumi dari kaum wanita, Molly berkomentar, "Kebetulan saya gak kenal betul sih, kalau harapan saya wanita mau maju, dia harus yakin dulu dengan popularitas dirinya, yakin dulu dia dengan mampu tidaknya memenuhi tuntutan dari seluruh warga Kota ini," beber Molly.

"Jadi kita susah untuk menilai orang lain mah, Ya cukup miris Geuningan, kalau kita ingin milih itu yang terbaik, terus terang saya bingung di Jawa Barat meuni loba loba teuing hayang (banyak yang ingin) jadi Kepala Daerah. Bingung, padahal berat kalau mengetahui tanggung jawabnya, tugas dan kewajiban sebagai Kepala Daerah bukan enak duduk tapi justru Dia harus berfikir bagaimana membuat masyarakat yang mempercayai dia itu benar- benar diuntungkan dengan kehadirannya dia disana. Itu yang paling penting." pungkasnya.(*)

Reported : Dian Syahputra Pasi

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI