Waspada Tinggi Gelombang Laut dan Back Current, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Himbau Masyarakat Lakukan Ini

Jumat, 03 Agustus 2018 - 00:00 WIB

Waspada Tinggi Gelombang Laut dan Back Current, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Himbau Masyarakat Lakukan Ini
Waspada Tinggi Gelombang Laut dan Back Current, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Himbau Masyarakat Lakukan Ini

TatarSukabumi.ID - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dr. Dwikorita Karnawati memberikan keterangan saat jumpa pers baru baru ini, Minggu [22/7/2018].

Dilansir TatarSukabumi.ID dari laman BMKG, dalam jumpa persnya, Kepala BMKG meminta para Syahbandar diseluruh Indonesia untuk lebih mengetatkan syarat-syarat kepada Kapal sebelum berlayar.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan transportasi laut akibat gelombang tinggi di Perairan Indonesia yang diprakirakan akan terjadi hingga akhir Juli 2018.

BACA JUGA : Peringatan Dini Gelombang Tinggi Air Laut 22 Hingga 26 Juli 2018

Dwikorita menambahkan, selama ini Nelayan hanya mengetahui kondisi cuaca ekstrim dengan cara kearifan lokal dan kebiasaan saja, tidak cukup itu, Dwikorita mengharapkan pemerintah perlu memberikan informasi kepada nelayan tentang kondisi cuaca saat ini dengan perhitungan ilmiah dengan harapan tidak akan terjadi kecelakaan akibat gelombang tinggi.

"Informasi yang kami berikan hari ini diharapkan dapat memberikan infromasi yang mudah dipahami dan dimengerti , maka perlu adanya bantuan dari rekan-rekan media massa untuk mendukung penyebaran informasi yang kami sampaikan," imbuhnya, Minggu [22/7/2018], seperti dikutip TatarSukabumi.ID.

BACA JUGA : Akibat Kemarau, Debit Air Pasokan PLTA Ubrug Menurun

Tidak hanya bagi Nelayan, Dwikorita menghimbau bagi masyarakat yang sedang menikmati keindahan pantai akan bahaya Rip Current, yakni arus kuat air yang bergerak menjauh dari pantai yang dapat menyapu perenang terkuat sekalipun.

Rip/ Back Current terjadi karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan tinggi hingga lebih 2 m/detik, tergantung kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai.

BACA JUGA : Bursa Kerja Gratis di Sukabumi, Tersedia 4500 Loker di Job Fair Pada 30 dan 31 Juli 2018

"BMKG pun berupaya memberikan peringatan bahaya Rip Current kepada masyarakat melalui media sosial," imbuh Dwikorita.

"Masyarakat agar tetap waspada terhadap kenaikan tinggi gelombang, menunda penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda, masyarakat dan kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal-kapal kecil agar tidak memaksakan diri melaut," tandasnya.(*)

Kontributor : Asep M-Rhe
Editor : Dian Syahputra Pasi

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI