Dampak Musim Kemarau di Sukabumi Hati Hati Wabah Diare dan Ispa

Senin, 10 September 2018 - 00:00 WIB

Dampak Musim Kemarau di Sukabumi Hati Hati Wabah Diare dan Ispa
Dampak Musim Kemarau di Sukabumi Hati Hati Wabah Diare dan Ispa

TatarSukabumi.ID - Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kabandungan,  Kabupaten Sukabumi, mewaspadai akan penyebaran penyakit menular akibat kemarau yang melanda belakangan ini.


"Kita mewaspadai penyakit musim kemarau itu biasanya muncul diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," ujar Kepala Bidang Tata Usaha Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabandungan Dewi Tresnaningsih kepada TatarSukabumi.ID, Minggu (26/8/2018).


BACA JUGA : Bayi Dibuang di Jalan Alternatif Sukabumi - Nagrak, Ditemukan Tukang Cilok


Sejumlah Desa di Kecamatan Kabandungan mulai merasakan krisis air bersih karena sumur bawah tanah dan sumber mata air mulai dilanda kekeringan akibat kesulitan air bersih, sebagian warga terpaksa mengonsumsi air tidak layak.


"Krisis air bersih dapat menimbulkan penyebaran penyakit diare, terlebih memasak air tidak mendidih. Kami minta masyarakat jika memasak air sampai mendidih guna mencegah penyebaran penyakit diare," ujar Dewi Tresnaningsih.


BACA JUGA : Jenazah Pria Ditemukan di Cijangkar Sukabumi


Dewi Tresnaningsih juga mengintruksikan kepada bidan desa dan kader kesehatan masyarakat desa agar mewaspadai merebaknya penyakit menular akibat kemarau.


Dewi menjelaskan pada musim kemarau juga dapat menimbulkan polusi debu sehingga berpotensi menimbulkan penyakit ISPA.


BACA JUGA : Nasib 14 Jiwa Korban Kebakaran Maut di Sukabumi


Menurut dia, penyebab penularan penyakit ISPA itu, selain dipengaruhi oleh faktor perubahan cuaca, juga rendahnya pola hidup sehat dan bersih (PHBS).


"menggunaan masker jika banyak debu untuk mengurangi terhisapnya debu pada paru-paru hingga akan terhindar dari penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) baik itu batuk pilek ataupun sesak nafas," pungkasnya.(*)


Reporter : Asep M-Rhe
Editor : Dian Syahputra Pasi

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI