TatarSukabumi.ID - Dirgahayu Partai Golkar ke-59 dimeriahkan dengan kegiatan jalan sehat, Golkar Peduli Palestina dan Bazar UMKM di GOR Cisaat, Sukabumi, Minggu (29/10/2023).
"59 tahun perjuangan Partai Golkar Kami akan terus memberikan kontribusi pembangunan Indonesia khususnya bagi Sukabumi," hal tersebut diungkap Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami kepada TatarSukabumi.ID, Minggu (29/10).
Lebih jauh pria yang juga menjabat Bupati Sukabumi mengatakan, tantangan kedepan pembangunan tidak akan semakin mudah.
"Sehingga solidaritas kader Partai Golkar harus bisa memberikan warna dalam pemikiran pembangunan." ungkap Marwan.
BACA JUGA : Pepadi Kabupaten Sukabumi Siap Menyongsong Event Binojakrama Jabar 2023
Marwan menegaskan Partai Golkar itu tidak mengenal oposisi, sehingga bagaimanapun Kader Golkar harus selalu masuk kepada sistem pemerintahan.
"Karena Golkar didirikan untuk berkarya mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia khususnya di Kabupaten Sukabumi," tegasnya.
Diusianya yang ke 59, Marwan berharap kader partai berlambang pohon beringin dapat bermanfaat bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa mencintai Partai Golkar.
BACA JUGA : Catat Sejarah Sukabumi Pelopor Kejuaraan Ibing Penca Gerak Rasa Seni Tarung Tradisional Tingkat Nasional
Menghadapi kontestasi Pemilu 2024 yang hanya tinggal menghitung hari, Marwan pasang target tinggi kepada skuad berwarna kuning ini.
"Target 2024 kita berharap 12 kursi DPRD kabupaten Sukabumi, 2 kursi Provinsi dan 2 Pusat (DPR) dapat kita raih, agar kami bisa lebih berikan kontribusi kepada masyarakat," ungkap orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi.
Disinggung awak media terkait evaluasi terhadap Kader Partai Golkar khususnya yang telah duduk sebagai wakil rakyat di legislatif, Marwan Hamami angkat suara.
"Evaluasi wakil rakyat dari fraksi Golkar sebenarnya bukan dari kita sebagai pengurus, namun yang paling efektif sebaliknya dari masyarakat yang mengevaluasi dalam memilih kader Partai Golkar yang menjadi anggota legislatif, merasakan tidak manfaat keberadaan kader Golkar tersebut, kalau tidak ya berarti mereka (masyarakat) mencari lagi kader Golkar yang bisa mereka dorong untuk menduduki posisi tersebut.' tegasnya.(*)
