Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan Musim Kemarau 2019 di Sejumlah Kota

Kamis, 05 September 2019 - 00:00 WIB

Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan Musim Kemarau 2019 di Sejumlah Kota
Pemprov Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan Musim Kemarau 2019 di Sejumlah Kota



TatarSukabumi.ID - Terhitung sejak 1 Agustus 2019 Pemprov Jabar menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan bagi sejumlah Kota/Kabupaten di wilayah provinsi Jawa Barat.


Hal tersebut diungkap Kasi Pencegahan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Rabu (14/8/2019).


"Penetapan status siaga darurat bencana kekeringan disampaikan melalui surat edaran Gubernur Jabar, Ridwan Kamil belum lama ini," kata Zul, Rabu (14/8).


BACA JUGA : Kota Sukabumi Masuk Hazard Zone 1 Jika Gunung Gede Pangrango Meletus


Lebih jauh Zul menjelaskan, status siaga darurat bencana kekeringan Yang dikeluarkan Gubernur Jabar juga merujuk pada hasil prakiraan musim kemarau tahun 2019 oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika).


Untuk musim kemarau 2019, Kota Sukabumi masuk dalam peringkat ke-14 Kota yang ditetapkan dalam status siaga darurat bencana kekeringan sementara potensi ancaman tertinggi adalah Kabupaten Bandung.


"Status siaga darurat bencana kekeringan terhitung mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2019 dan masa tersebut dapat diperpanjang ataupun diperpendek sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan darurat bencana dilapangan,"jelas Zul.


BACA JUGA : Akibat Kecanduan Judi Online Warga Baros Sukabumi Tipu dan Jual Mobil Calon Nasabah Bank


Masih kata Zul, hingga pertengahan Agustus, secara global dari 7 kecamatan di Kota Sukabumi, ancaman potensi kekeringan masih dalam kategori sedang, namun tidak menutup kemungkinan kategori tersebut bisa meningkat.


Untuk daerah Kota Sukabumi yang mengalami krisis air bersih di tahun 2018 diantaranya Kecamatan Cikole yakni di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Citamiang dan Kecamatan Cibeureum.


BACA JUGA : Diduga Akibat Tambang Galian Pasir Warga Titisan Sukalarang Krisis Air Bersih


"Pengalaman pada tahun 2018 lalu, ada beberapa titik yang mengalami kekeringan untuk lahan pertanian dan krisis air bersih. Bahkan untuk tahun 2019 ini potensi kekeringan diwilayah tersebut sudah mulai terlihat kekurangan suplai air. Ada beberapa warga yang mengambil air dari Masjid untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga (MCK)," tuturnya.


Namun demikian, Zul memastikan BPBD Kota Sukabumi telah mempersiapkan langkah dan upaya dalam mencegah krisis air terjadi di Sukabumi, salah satunya dengan mengkampanyekan hemat air.


"Kita segera lakukan edukasi bagaimana cara melakukan tindakan pada musim kemarau ini, bagaimana langkah untuk menghemat air dan menyiapkan tandon (wadah /stok air) air pada musim ini," tandasnya.(*)


Reporter : Dian Syahputra Pasi


TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI