35 Bangunan Rusak, Ombak Laut Terjang Warung dan Perumahan Warga di Palabuhanratu

Selasa, 06 Februari 2018 - 00:00 WIB

35 Bangunan Rusak, Ombak Laut Terjang Warung dan Perumahan Warga di Palabuhanratu
35 Bangunan Rusak, Ombak Laut Terjang Warung dan Perumahan Warga di Palabuhanratu



TatarSukabumi.ID - Dalam kurun 14 hari kebelakang, pesisir pantai laut Selatan Palabuhanratu kembali diterjang gelombang pasang air laut, hal ini mengakibatkan Banjir Rob, yakni banjir yang diakibatkan oleh naiknya air laut akibat pasang.

Gelombang terparah dalam kurun dua minggu terakhir terjadi siang ini sekira pukul 13:30 WIB, Gelombang air laut diperkirakan hingga mencapai ketinggian 3 - 4 meter, Minggu (28/1/2018).

BACA JUGA : Banjir Rob di Palabuhanratu, Puluhan Rumah dan Warung Rusak

Puncak ketinggian gelombang terjadi pada pukul 16:30 wib, kejadian ini mengakibatkan puluhan rumah dan warung dibeberapa wilayah mengalami kerusakan yang cukup parah.


Daerah terparah kerusakan terjadi mulai dari Dermaga Gado Bangkong hingga Kampung Kebon Kalapa Citepus Palabuhanratu.

BACA JUGA : Seperti Ini Proses Evakuasi Anak Tenggelam di Palabuhanratu, Pencarian Berlanjut Hingga Malam

Data sementara yang berhasil diterima TatarSukabumi.ID hingga pukul 00:00 wib, mulai dari RT 01, 02, 03 / RW 03 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, setidaknya 25 bangunan warung dan rumah warga mengalami rusak berat, serta 10 bangunan lainnya mengalami rusak ringan.


Asep Edom Ketua SDM Balawista Kabupaten Sukabumi kepada TatarSukabumi.ID mengungkapkan, "ini hari ke-14 yang terparah, air laut mulai pasang sekira pukul 13:30 dan puncaknya terjadi sekira pukul 16:30 hingga mengakibatkan Abrasi pantai," ungkap Asep Edom.

BACA JUGA : Pelaku Pencabulan di Cicurug Akhirnya Dibekuk Polisi

Edom menambahkan, " Ditempat lain Gelombang sama tinggi, cuman sudah ada tanggul penahan ombak, jadi tidak berakibat tergerus (abrasi). Dari hari pertama saya selalu pantau dan melaporkannya kepihak pemda BPBD dan kepolisian," tutur Edom.


Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir cukup besar melihat kerusakan yang ditimbulkan, hingga berita ini ditayangkan, belum ada Dinas terkait baik Pemerintah Daerah maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah meninjau lokasi bencana, "kami hanya swadaya relawan dan masyarakat, "pungkas Edom.(*)

Reporter : Rudi Imelda
Editor : Dian Syahputra Pasi


TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI