TatarSukabumi.ID - Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi melakukan launching Bashorum Fuadhun, sebuah program hafalan cepat Al-Qur'an dengan metode merekam Al-Qur'an Yang di inisiasi Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath Sukabumi, Minggu (16/6/2019).
"Dengan metode itu maka Al-Qur'an dapat dilihat dalam qolbu setiap santri, mereka tidak hanya menghafal tapi juga membaca, Al-Qur'an nya terekam dalam qolbu, huruf per huruf," kata KH Fajar Laksana, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-fath Sukabumi disela peluncuran Bashorum Fuadhun, Minggu (16/6/2019).
BACA JUGA : Sidang Perselisihan Pemilu 2019 di MK, Fahmi Minta Warga Sukabumi Tidak ke Jakarta
Lebih jauh Fajar menjelaskan, metode tersebut telah dipraktekkan dan dipastikan mudah untuk dipelajari, dalam tempo yang cukup singkat hanya dalam 2 hari, santri bisa merekam satu Juz Alquran.
"Metode tersebut tidak akan menjadi beban dalam pikiran karena metode tersebut akan merekam Al-Qur'an dalam qolbu, sehingga dalam satu bulan ini santri bisa merekam 12 juz karena dalam enam jam mampu merekam sebelas lembar Al-Qur'an, sehingga dalam tempo tiga bulan bisa merekam 30 juz," beber Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath.
BACA JUGA : GMNI Sukabumi : Penerimaan Siswa Baru Sistem PPDB Tindakan Diskriminatif
Dengan metode tersebut, hanya dalam tempo tiga bulan Dan maksimal satu tahun santri akan sanggup membaca Al-Qur'an didalam qolbu bukan bukan Al-Qur'an yang dipegang secara syariat biasa.
"Metode tersebut baru dilaunching dan dipraktekkan di Ponpes Alfath, tentunya metode ini akan sangat baik jika apabila kemudian masyarakat mau mempelajarinya, kita bisa saling berbagi dengan metode lainnya, agar masyarakat bisa semakin akrab dan mendalami Al-Qur'an dan mendalaminya dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
BACA JUGA : Mudakaroh Pendekar Silat Internasional di Sukabumi
Ditempat yang sama, Walikota Sukabumi, Ahmad Fahmi mengatakan metode Bashorum Fuadhun begitu unik, bagaimana Al Qur'an direkam dan santri yang merekam Al-Qur'an bisa membacanya secara utuh.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu ciri khas dari Pondok pesantren dzikir Al-Fath, bisa dikembangkan dan harapannya bisa mengakrabkan seorang muslim dengan Al-Qur'an," ujar Fahmi.
Lebih jauh, menurut Fahmi, metode Bashorum Fuadhun dimungkinkan bisa dikembangkan dunia pendidikan selain Pesantren.
"Namun tetap kita akan lihat dulu, kita kaji dulu kemudian kita juga akan minta pendapat dari para alim ulama," pungkasnya.(*)
Reporter : Dian Syahputra Pasi