Rawan Bencana di Kabandungan Sukabumi Pemerintah Lakukan Upaya Ini

Selasa, 30 April 2019 - 00:00 WIB

Rawan Bencana di Kabandungan Sukabumi Pemerintah Lakukan Upaya Ini
Rawan Bencana di Kabandungan Sukabumi Pemerintah Lakukan Upaya Ini

Pembentukan relawan bencana Kabandungan Sukabumi // Foto : Asep M-Rhe


TatarSukabumi.ID - Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi.


Kabandungan tercatat sebagai wilayah dengan kerusakan tinggi saat terjadi gempabumi dengan episentrum di Lebak Banten beberapa waktu silam.


Sementara di musim penghujan, potensi pergerakan tanah dan longsor serta badai angin mengakibatkan kerawanan pohon tumbang, dan potensi bencana petir juga berpotensi terjadi karena wilayah Kabandungan berada diatas ketinggian 400-800 meter diatas permukaan laut.


BACA JUGA : Tebing Longsor Hantam Rumah Warga Kabandungan Sukabumi


Tidak hanya bencana alam, belakangan ini, sejumlah kasus kebakaran terjadi diwilayah Kabandungan.


Atas dasar itu, Pemerintah Kecamatan Kabandungan bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukabumi membentuk satuan relawan kebakaran, Rabu (23/4/2019).


Pembentukan satuan relawan kebakaran saat ini terfokus di 2 Desa, namun ditargetkan kedepannya seluruh desa di wilayah Kecamatan Kabandungan memiliki kelompok relawan.


"Saat ini baru desa Tugu Bandung dan Kabandungan, karena kasus kebakaran terakhir terjadi di 2 desa itu, kedepan untuk semua desa akan dibentuk Balakar khusus kebakaran dan Barisan Relawan Kebakaran," ujar Camat Kabandungan, Riny Zuraidah Zakhroh kepada TatarSukabumi.ID Rabu (24/4/2019).


BACA JUGA : Jalan Ambrol, Sukabumi - Bogor Macet


Tidak hanya menghadapi ancaman kebakaran, nantinya relawan ini bisa membantu menghadapi seluruh permasalahan kebencanaan mengingat keterbatasan petugas dan relawan kebencanaan yang ada di wilayah Kabandungan serta potensi wilayah Kabandungan yang rawan bencana.


Lebih jauh Camat Kabandungan berharap relawan kebakaran nantinya dapat meningkatkan kesadaran serta pengetahuan di masyarakat dalam kesiapsiagan menghadapi bencana.


"Dibutuhkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, karena tidak cukup dengan 2 Tagana dan 1 Relawan saja,  sehingga dibutuhkan juga pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam pencegahan dan penanggulangan bencana," ujar Riny.(*)


Reporter : Asep M-Rhe
Editor : Rapik Utama


SUKABUMI TERKINI