Konsolidasi Perjuangan Petani Jampang, Reforma Agraria Untuk Kedaulatan Pangan

Jumat, 26 Oktober 2018 - 00:00 WIB

Konsolidasi Perjuangan Petani Jampang, Reforma Agraria Untuk Kedaulatan Pangan
Konsolidasi Perjuangan Petani Jampang, Reforma Agraria Untuk Kedaulatan Pangan

Konsolidasi organisasi perjuangan petani Jampang / Foto : Rapik Utama (20/10/2018)


TatarSukabumi.ID - Ratusan petani Jampang mengikuti acara konsolidasi organisasi perjuangan petani yang bertajuk Pentingnya Reforma Agraria untuk Kedaulatan Pangan, Sebagai Sumber Makanan Kehidupan Manusia yang digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi Sabtu [20/10/2018].


Selaku nara sumber dalam kegiatan ini, Serikat Petani Indonesia Sukabumi (SPI) dewan perwakilan cabang Sukabumi , Fraksi Rakyat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Lokomotif Institute, dan Indonesia Human Rights Committee for Social Justice (IHCS).


BACA JUGA : Petani Tomat Alami Gagal Panen di Musim Kali IniĀ 


Ketua SPI Sukabumi, Rozak Daud saat ditemui TatarSukabumi.ID disela acara mengungkapkan, "Reforma Agraria sebagai strategi utama dalam menjamin hak atas pangan, sebab sangat jelas hal itu menjamin kepastian hak atas tanah yang merupakan sarana terpenting dalam menghasilkan pangan," ungkap Rozak Daud, Sabtu [20/10/2018].


Lebih jauh Rozak Daud menjelaskan, dengan kepastian pemilikan atas tanah maka petani penggarap, petani gurem, buruh tani hingga petani yang tidak memiliki tanah berubah menjadi pemilik tanah dan akan lebih terdorong untuk meningkatkan produksi pertaniannya.

BACA JUGA : Unik, Gerombolan Ratusan Lumba Lumba Terpantau di Perairan Palabuhanratu Sukabumi

"Dengan momentum hari pangan sedunia tahun 2018 ini dan semangat Perpres 86 Tahun 2018, saatnya tugas pemerintah melaksanakan Reforma Agraria sejati yaitu bukan sekedar bagi-bagi tanah saja, tetapi wajib menata struktur kepemilikan tanah yang berkeadilan serta menata akses permodalan dan pasar, sehingga permasalahan petani terjawab, yaitu petani menjadi berdaulat dalam memproduksi pangan bukan lagi sebagai konsumen," pungkasnya.(*)

Reporter : Rapik Utama
Editor : Dian Syahputra Pasi

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI