Kapolsek Norbertus Santoso meminta seluruh massa yang hadir agar bisa menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah serta kepala dingin. dalam mediasi ini, Kepolisian menyayangkan ketidak hadiran sejumlah pengurus kendaraan travel selanjutnya Polsek Surade akan menjadwalkan pertemuan ulang antara kedua pihak.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Surade Aipda Feri menjelaskan, permasalahan yang terjadi dipicu akibat kendaraan pribadi dengan mengatasnamakan travel dan melakukan aktivitas usaha mengangkut penumpang.
"Harus bisa dibedakan antara kendaraan angkutan Travel Taksi ilegal maupun Rental. Kami meminta data nomor polisi kendaraan agar kami bisa menginventarisir kendaraan mana saja yang dijadikan rental atau tidak. Saya akan bantu untuk memfasilitasi," tutur Feri.
Salah seorang perwakilan massa aksi, Aduy meminta pihak berwenang untuk segera menyelesaikan permasalahan mogok kerja perusahaan angkutan umum, menurut Dia, Pemerintah dalam UU tahun 2008 mengatur jika kendaraan yang dipakai usaha transportasi angkutan umum diatur agar memiliki badan hukum yang jelas.
Hasil kesepakatan sementara dalam audiensi kali ini, Taksi gelap rencananya akan dihapus dan tidak diijinkan beroperasi namun menunggu keputusan hasil rapat bersama antar seluruh pemilik kendaraan Taksi gelap angkutan Elf.
"Jika masih ditemukan kendaraan Taksi gelap beroperasi kendaraannya akan diamankan di Polsek, biar pihak kepolisian yang akan menangani," ungkap Kapolsek Surade.
Dalam waktu dekat akan dilakukan musyawarah lanjutan untuk menentukan hasil keputusan bersama dengan menghadirkan seluruh pihak yang berkepentingan.(*)
