TatarSukabumi.ID - Banyak masyarakat bertanya - tanya terkait cuaca dingin yang melanda beberapa hari terakhir.
Cuaca dingin melanda Jawa Barat, khususnya beberapa wilayah di Sukabumi.
BACA JUGA : Beberapa Kampung di Nagrak dan Ciambar Terancam Kekeringan, Ambil Air 1 KM
Beberapa teori hingga asumsi merebak, salah satu teori yang berhasil dihimpun TatarSukabumi.ID hal ini diduga akibat Bumi berada pada titik Aphelion.
Lantas apa itu Aphelion? dari beberapa sumber yang berhasil dirangkum, Aphelion merupakan kondisi jarak terjauh yang dicapai bumi dalam orbitnya saat mengelilingi Matahari dan kebalikannya disebut sebagai Perihelion, yaitu jarak terdekat Bumi dengan Matahari.
Karena keadaan orbit Bumi tidak berbentuk bulat sempurna namun berbentuk elips (lonjong) maka akan ada waktu dimana Bumi berada dititik terjauhnya dengan Matahari.
BACA JUGA : Terkuak, 7 Fakta Nining Korban Tenggelam di Palabuhanratu 1,5 Tahun Yang Ditemukan Dalam Keadaan Hidup
Cakram diameter Matahari jika dilihat dari Bumi dengan teleskop akan sedikit tampak lebih kecil dari pada cakram matahari saat bumi mencapai Perihelion (titik terdekat ke Matahari).
Hal lainnya, intensitas cahaya matahari pada saat bumi mencapai Aphelion akan berkurang hingga mencapai 7% dibanding saat bumi mencapai Perihelion.
BACA JUGA : Kecamatan Cicurug dan Cidahu Terancam Kekeringan, Pemda Sukabumi Gelar FGD
Rata - rata Aphelion Bumi akan terjadi pada tanggal 4 - 6 juli, untuk tahun ini diprediksikan Aphelion akan terjadi pada 6 Juli 2018 sekitar pukul 23.48 WIB.
Masyarakat tidak perlu panik, peristiwa Aphelion adalah peristiwa alam yang wajar yang terjadi setiap tahun dan tidak berdampak kepada Bumi.
Sementara itu, menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Kondisi dingin lebih dipengaruhi oleh musim dingin di Australia, diperkirakan puncak musim dingin di Australia berkisar antara bulan Juli, Agustus, sampai dengan September.(*)
Reporter : Rudi Imelda
Editor : Dian Syahputra Pasi
